Selain pemakaian spesi semen yang tebal, cor beton juga salah satu elemen yang memperkokoh bangunan terutama pada tembok. Ada 2 hal yang membuat cor beton menjadi kuat.

Pertama, banyaknya pemaikaian dan besarnya besi beton dalam cor beton. Standart umumnya adalah diameter 6-8 mm. Namun, pada Grand Metro Mansion memakai besi diameter mulai dari diameter 6,8,10 dan 12 mm agar tetap menjaga kualitas bangunan.

Yang kedua adalah ketebalan dari cor beton. Cor beton berfungsi sebagai pengikat tembok sehingga lebih kokoh. Perbandingan campuran batu, pasir dan semen adalah 1 pasir : 2 semen : 3 kerikil (1ps : 2pc : 3kr ).

Berdasarkan kegunaannya, dikenal tiga jenis pasir yaitu pasir pasang, pasir cor, dan pasir urug. Pasir pasang ialah pasir yang digunakan dalam proses pemasangan batubata, batako, serta pekerjaan plesteran. Lain lagi dengan pasir cor, pasir ini. Sering kali dipakai dalam pekerjaan cor beton seperti pada pembuatan kolom, sloof, balok, atau plat lantai. Sedangkan pasir urug merupakan pasir yang ditujukan untuk pengurugan tanah karena mempunyai gradasi yang tidak sama dan mengandung lumpur.
Menurut SNI S-04-1998-F:28, ciri-ciri pasir yang bermutu bagus di antaranya :

  • Butirannya tajam dan keras dengan indeks kekerasan kurang dari 2,2. Bersifat kekal. Hancur maksimum 12% saat diuji dengan Natrium Sulfat dan hancur maksimum 10% saat diuji dengan Magnesium Sulfat.
  • Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Bisa dilakukan proses pencucian untuk mengurangi kadar lumpur.
  • Tidak mengandung bahan organik dalam jumlah yang terlalu banyak. Dibuktikan menggunakan percobaan warna dari Abrans-Harder dengan larutan jenuh NaOH 3%.
  • Tingkat modulus kehalusannya berkisar antara 1,5-3,8 serta terdiri atas butiran yang beraneka ragam.
  • Beton dengan tingkat keawetan yang tinggi mempunyai reaksi yang negatif terhadap alkali.
  • Bukan pasir laut kecuali dengan petunjuk Lembaga Pemerintahan Bahan Bangunan yang berwenang.
  • Agregat halus untuk plesteran dan spesi terapan wajib memenuhi persyaratan pasir pasangan.
  • Berada di dalam syarat ambang batas gradasi pasir yang baik.

AGREGAT (KERIKIL)

Syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh agregat kasar atau kerikil dalam campuran beton yaitu berbutir keras (tidak mudah hancur) dan tidak berpori agar dapat menghasilkan beton yang keras dan sifat tembus airnya kecil, tidak mengandung lempung lebih dari 1%, tidak mengandung zat reaktif alkali (dapat menyebabkan pengembangan beton).

Ukuran maksimum butir agregat :

  • Tidak boleh melebihi 3/4 kali jarak bersih antar tulangan baja atau antara tulangan baja dengan cetakan (bekisting)
  • Tidak boleh lebih besar dari 1/3 kali tebal plat
  • Tidak boleh lebih besar dari 1/5 kali jarak terkecil antara bidang samping cetakan

KESIMPULAN

Bata ringan memiliki bobot ringan namun memerlukan biaya dan bahan yang cukup mahal, sedangkan untuk bata merah memiliki bobot lebih berat namun dengan biaya pekerjaannya murah. Dari hal tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk membangun bangunan rendah seperti rumah tinggal disarankan ada baiknya untuk menggunakan material bata merah saja, karena dapat menghemat pengeluaran untuk pekerjaan pemasangan dinding.

Sedangkan untuk proyek pembangunan bangunan tinggi disarankan lebih baik untuk memakai material bata ringan sebagai pasangan dinding, dikarenakan sifatnya yang ringan dapat mengurangi beban yang membebani konstuksi untuk bangunan gedung sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk struktur bangunan.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Open chat
1
Hallo.. Rumah Impian anda telah di Depan Mata...
Ada yang mau di tanyakan?